Cost, merupakan satu kata yang selalu menjadi fokus perusahaan sekarang ini untuk tetap exist. Cost brekadown dalam dunia industri variatif tergantung dari tipe industri tersebut. Cost operasi yang dikeluarkan suatu industri menurut saya bisa dikelompokan menjadi beberapa, operation cost atau sering disebut sebagai cost of good sold dan non operation cost biaya usaha.
Biaya operasi dipecah lagi menjadi biaya Material, Subkontrak, Penyusutan. Overhead dan Gaji-Tunjangan sedangkan biaya usaha dapat dikelompokan menjadi biaya Penjualan dan biaya administrasi.
Biasanya yang menjadi fokus utama perusahaan adalah COGS. COGS merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengahsilkan produk yang siap jual. Cost ini biasanya komponennya berasal dari biaya-biaya produksi.
Dalam manajemen operasi secara umum kita mengenala sebuah flow sistem general yaitu, input — proses — output. berkaitan dengan COGS, biaya-biaya yang keluar di proses input adalah biaya material dan biaya man power, untuk melakukan sistem kontrol di proses input ini kiata harus memahami karakteristik kebutuhan dari proses produksi, sehingga planner dapat melakukan sebuah planning yang akurat, baik planning mengenai kebutuhan material, planning man power dan kapasitas produksi. Monitoring harus dilakukan untuk biaya biaya material yang biasanya merupakan komponen terbesar dalam menentukan harga pokok produksi. Bagaiamana untuk melakukan kontrol biaya material, bagaimana melakukan efisiensi di biaya material? untuk menjawab pertanyaan itu harus dipahami konsep konsep berkaitan dengan procurement management concept.
Selanjutnya berkaitan dengan kontrol COGS hal yang perlu diperhatikan lagi adalah kebijakan manajemen berkaitan dengan sistem bonus dan penggajian. Hal yang sering kali tidak terkontrol dalam sebuah perusahaan adalah biaya overtime. Overtime merupakan sebuah pemborosan, biaya overtime harus idusahakan untuk dikurangi atau secara ekstrim dihilangkan. Bagaimana melakukan hal tersebut? Oke kita liahat dahulu mengapa sampai terjadi overtime? Apakah karena sesuatu uncertain condition yang tidak bisa kita hindari seperti customer order, ataukah overtime tersebut dikarenakan planning produksi yang kurang akurat sehingga untuk mengejara target diperlukan overtime. Dengan memahami mengapa overtime terjadi, untuk apa? maka sebagai planner harus menyikapai dengan kritis, jangan jangan ada yang salah dengan planning yang dibuat? coba direview lagi beban dan kapasitas yang dimiliki, apakah masih relevan atau tidak, Jika masih relevan berarti schedulling yang menajdi perhatian kita, apakah pembagian beban dan kapasitas sudah optimal? dengan pertanyaan kritis anda akan menemukan bentuk usaha mengurangi overtime.
see next….
source : dictate handbook of procurement management
Biaya operasi dipecah lagi menjadi biaya Material, Subkontrak, Penyusutan. Overhead dan Gaji-Tunjangan sedangkan biaya usaha dapat dikelompokan menjadi biaya Penjualan dan biaya administrasi.
Biasanya yang menjadi fokus utama perusahaan adalah COGS. COGS merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengahsilkan produk yang siap jual. Cost ini biasanya komponennya berasal dari biaya-biaya produksi.
Dalam manajemen operasi secara umum kita mengenala sebuah flow sistem general yaitu, input — proses — output. berkaitan dengan COGS, biaya-biaya yang keluar di proses input adalah biaya material dan biaya man power, untuk melakukan sistem kontrol di proses input ini kiata harus memahami karakteristik kebutuhan dari proses produksi, sehingga planner dapat melakukan sebuah planning yang akurat, baik planning mengenai kebutuhan material, planning man power dan kapasitas produksi. Monitoring harus dilakukan untuk biaya biaya material yang biasanya merupakan komponen terbesar dalam menentukan harga pokok produksi. Bagaiamana untuk melakukan kontrol biaya material, bagaimana melakukan efisiensi di biaya material? untuk menjawab pertanyaan itu harus dipahami konsep konsep berkaitan dengan procurement management concept.
Selanjutnya berkaitan dengan kontrol COGS hal yang perlu diperhatikan lagi adalah kebijakan manajemen berkaitan dengan sistem bonus dan penggajian. Hal yang sering kali tidak terkontrol dalam sebuah perusahaan adalah biaya overtime. Overtime merupakan sebuah pemborosan, biaya overtime harus idusahakan untuk dikurangi atau secara ekstrim dihilangkan. Bagaimana melakukan hal tersebut? Oke kita liahat dahulu mengapa sampai terjadi overtime? Apakah karena sesuatu uncertain condition yang tidak bisa kita hindari seperti customer order, ataukah overtime tersebut dikarenakan planning produksi yang kurang akurat sehingga untuk mengejara target diperlukan overtime. Dengan memahami mengapa overtime terjadi, untuk apa? maka sebagai planner harus menyikapai dengan kritis, jangan jangan ada yang salah dengan planning yang dibuat? coba direview lagi beban dan kapasitas yang dimiliki, apakah masih relevan atau tidak, Jika masih relevan berarti schedulling yang menajdi perhatian kita, apakah pembagian beban dan kapasitas sudah optimal? dengan pertanyaan kritis anda akan menemukan bentuk usaha mengurangi overtime.
see next….
source : dictate handbook of procurement management
0 Response to "Cost Controller COGS"
Post a Comment