Setiap orang belajar dengan gaya yang berbeda-beda, dan semua gaya sama baiknya. Setiap gaya mempunyai kekuatan sendiri-sendiri. Yang dimaksud dengan gaya belajar adalah Visual (melihat), Auditory (mendengar) atau Kinestetik (bergerak/menyentuh).
Dalam kenyataannya, kita memiliki semua gaya belajar itu, hanya saja biasanya satu gaya yang mendominasi. Dengan mengenali gaya belajar terbaik, memberikan jalur-jalur untuk belajar dan hidup secara efektif.
Menentukan gaya belajar kita sendiri berarti mengenali bagaimana semua pengalaman memasuki otak dan secara alami jadi bisa kita pahami dan pelajari.
Begitu tahu gaya belajar kita adalah Visual atau Auditory atau Kinestetik, berarti kita sudah siap meraih kesuksesan. Sebuah gaya belajar tidak bisa menggambarkan diri kita secara keseluruhan. Tetapi jika tahu cara belajar yang disukai otak, kita akan bisa memakai pengetahuan ini untuk mengatur informasi agar pas dengan otak. Sehingga kita dapat lebih cepat memahami informasi dengan memasukkannya ke dalam gaya yang disukai otak. Ini seperti memilih sepasang sepatu lari: bisa mencapai garis finish lebih cepat dengan memilih ukuran dan model yang paling pas untuk kita!
Bayangkan kita baru saja membeli drum atau tenda yang terdiri dari dua puluh bagian berbeda, dilengkapi buku panduan setebal dua puluh halaman untuk membantu kita merakit. Apa langkah selanjutnya? Apakah semua yang kita baca di buku panduan itu terasa sama dan tak jelas sampai kita melihat gambarnya dan mulai menyatukan rangkaian itu? Atau sebaliknya yang terjadi: Kita bingung melihat kepingan rangkaian, tapi saat membaca buku manualnya, semua langsung tampak jelas.
Jika kita perlu secara nyata menyusun bagian-bagiannya berarti kita adalah pembelajar Kinestetik; kita belajar dengan menyentuh, merasakan dan bergerak. Apabila membaca buku panduan atau melihat gambarnya sudah bisa membuat kita lebih mengerti, kemungkinan kita bergaya Visual. Jika kita tak bisa memahami lewat gambar, tapi harus menghubungi perusahaan dan orang lain untuk mengatakan cara merangkainya baru kita bisa mengerti, itu pertanda jelas bahwa gaya belajar kita adalah Auditory.
0 Response to "Pembejar Seperti Apakah Kita?"
Post a Comment